Iklan

Tuesday, November 3, 2015

Mencipta karma baru atau membersihkan karma lama

kehidupan umat manusia setiap lingkungan membutuhkan berbagai kegitaan yang dari hal kecil sampai hal yang besar, perbuatan apa saja yang dapat dicerminkan sebagai permasalahan hidup, berupa kegitaan sehari-hari, kegitaan apa saja itu? mengurus hal kepribadian yang mencakup berbagai sisi lingkungan seperti, makan dan minum, istirahat, bekerja, sekolah dan membina kelurga katalain berupa istri dan suami, orang tua sampai dengan mengurus anak dan cucu, bagi konsep hidup akan tercapai dengan hal yang baik adalah pendirian dan pilihan hidup, setiap kegiatan itu mempunyai arti tersendiri, namun ini akan menunjukan suatu hasil baik dan buruk suatu hasil permasalahan itu. Berbicara tentang karma bagi umat Buddha dapat memperoleh dari cara untuk memperbaiki atau bagaimana cara untuk berusaha untuk berbuat baik dan menghindari berbagai kejahatan, bagaimana cara memperbaiki kejahatan atau karma buruk menjadi karma baik, bagaimana upaya untuk dapat memperbaiki karma buruk menjadi karma baik, ajaran sang Buddha dapat menunjukan bagaimana cara memperbaiki karma buruk menjadi karma baik, buka bearti kalau karma buruk tidak dapat diperbaiki, namun ini semua juga berkat niat dan perbuatan dari individu itu, karma pendukung juga dapat diciptakan apabila karma buruk berbuah, karma pendukung berupa banyak berbuat baik dari karma pencipta terdahulu, apabila karma baru tercipta dengan karma pendukung buah karma baik akan menjadi hal yang baik, sedangkan karma baik yang ciptakan sehari-hari akan menguruangi karma buruk yang tercipa dan ditimbun, justru karma baruk dapat dihapus atau dibersikan melalui karma baik, banyak orang berpikir karma buruk buruk berbuah tidak dapat diperbaiki, cuman bisa minta tolong sama pencipta alam semesta, pikiran tersebut merupakan penyesalan dan pikiran yang salah atau pandangan salah akan tentang karma.
perbuatan baik dilakukan setiap hari berupa apa saja? banyak hal tentang perbuatan baik berupa mengunjungi Vihara, Cetiya, berdana, melakukan berbagai kegiatan seperti kegiatan sosial, bakti sosial, berusaha menolong manusia dan makhluk hidup, menjalankan sila tidak membunuh, mencuri, tidak berjina, tidak berbohong, tidak mabukan. perbuatan ini akan menujukan jalan kebenaran akan tentang dhamma, penghidupan baik adalah dengan perbuatan yang baik dan mempengaruhi lingkungan dengan hal yang baik. Banyak sebagian orang berasumsi akan karma yang tidak dapat diperbaiki dari mana pun apabila berbuat kejahatan, hal demikian adalah kesadaran dan pikiran asumsi yang keliru, numun dengan melihat lialitas kehidupan banyak fakto pendukung dari karma, seperti pendirian, konsep diri, kepribadian berkotmitmen, kepercayaan diri tentang perubahan, menyakini sikap hidup yang baik, dapat menciptkan perubahan tentang karma dari ajaran sang Buddha.
faktor-faktor yang mempengaruhi karma
1. lingkungan keluarga
2. orang tua dan keluarga
3. kepribadian individu
4. perkembangan individu
5. sikap hidup baik dan buruk
6. prilaku mencerminkan kemandirian
7. komunikasi dan interaksi dari luar lingkungan
8. sosialisasi antara keluarga dan lingkungan
faktor karma
  1. perbuatan jahat
  2. pencipta karma baru (perbuatan jahat)
  3. perbuatan baik
  4. pencipta karma baru (perbuatan baik)
  5. prilaku baik dan jahat
  6. sikap hidup tidak menyusuaikan lingkungan
  7. (free back) keluarga dan lingkungan
  8.  anicca, dukah, anata
faktor yang berhubungan dengan karma berupa sikap hidup yang baik dan buruk berupa dari lingkungan dan keluarga, perbuatan karma baik akan menghasilkan hubungan yang baik bagi keluarga maupun lingkungan, sedangkan perbuatan karma buruk atau perbutan jahat akan berhubungan dengan prilaku yang mencermikan keburukan bagi keluarga mapun lingkungan.
asumsi bagi karma baik berupa prilaku dengan ketidak percayaan diri akan hasil perbuatan, seperti berbuat baik bedana, mempunyai kepercayaan akan tentang tercapainya suatu dana diperoleh hasil yang maksimal, tidak mempercayai karma buruk dan melakukan akan hasil karma buruk itu akan menciptakan suatu karma baru yang dapat ditimbun, asumsi lain berupa ragu-ragu tentang karma baik dan karma buruk, dugaan seperti ini dapat menciptakan karma baru baik dan buruk secara berkala, namun justru hasil akan diperoleh bagi individu tersebut sebagai keyakinan akan menghasilkan buah karma baru yang tercipta dari karma terdahulu.
Deminensi bagi karma juga dapat diperoleh dari hasil karma lama dan karma baru, karma lama itu apa saja ?, karma lama banyak terbentuk akibat perbuatan jahat setiap hari tampah memperhitungkan hasilnya akan mengakibatkan keburukan, demensi perolehan dari setiap karma juga dapat terbentuk dengan perbuatan baik ada buruk, hasil dari setiap perbuatan karma baik akan menghasilkan 
A. karma baik
  • kebahagian,
  • kesejahteraan,
  • keberuntungan,
  • kemakmuran, dan pelindungan.
  • moral etika yang baik
  • dihormati
  • keharmonisan 
 B. sedangkan perbuatan karma buruk akan
  • menghasilakan kebencian 
  • irihati,
  • dosa,
  • pandangan salah,
  • sedih,
  • ratap tangis
  • tidak bahagia,
  • menderita,
  • tidak dihormati dan tidak mendapat pelindungan.